Monday, July 09, 2007

Baru Belajar Grappling? Harus Belajar Apa Saja?

Tulisan ini diperuntukan bagi para grappler yang baru belajar, para grappler yang sudah lama latihan (untuk refleksi diri), dan juga untuk para grappler yang memiliki murid2 pemula. Bagi yang baru memulai perjalan grapplingnya, past anda harus menghadapi kesulitan dalam menentukan jalan mana yang harus anda ambil.

Seperti telah kita ketahui, grappling adalah merupakan olah raga bela diri yang merupakan gabungan dari berbagai macam aliran gulat dari seluruh penjuru dunia. Bila aliran grappling anda berdasarkan Greco Roman Wrestling pasti akan menempuh perjalanan yang berbeda dengan yang berdasarkan BJJ, Sambo, Shoot Wrestling, Judo, atau yang lainnya. Ada yang lebih mementingkan stand-up grappling. Ada yang lebih suka ground grappling. Di dalam dunia ground grappling itu sendiri juga bisa dikategorikan ke dalam 2 dunia lagi: Top game vs Bottom game. Saya sendiri dasar grapplingnya berasal dari Brazilian Jiu-Jitsu sebagai fondasi, jadi yang saya pentingkan pasti akan berbeda dari yang berdasarkan lain. Di Universal Grappling, kami memang menggunakan Brazilian Jiu-Jitsu sebagai ilmu inti digabungkan dengan aliran2 grappling lain sebagai pelengkap dengn alasan: Hampir 99% pertandingan submission grappling akan berakhir di tanah, dan tidak ada aliran grappling lain yang menguasai pergumulan tanah lebih matang daripada BJJ.

Di dalam dunia BJJ itu sendiri anda akan dihadapkan ke situasi yang lebih kompleks lagi karena jumlah materi2 yang harus dipelajari sangat banyak (lebih banyak dan kompleks dibanding dengan bela diri fungsional lainnya seperti: tinju, thai boxing, dsb) sehingga sangat mudah bagi pemula, dan bahka juga bagi grappler yang level 'intermediate' untuk kehilangan arah. Yang paling sering dihadapi adalah kasus2 seperti: Apakah saya boleh belajar submission langsung? Atau harus belajar permainan posisi terlebih dahulu? Lalu juga apakah saya belajar permainan atas (top game) terlebi dahulu atau belajar permainan bawah (bottom game) duluan? Belum lagi setiap sekolah BJJ juga memiliki kurikulum yang berbeda sehingga membuat keadaan menjadi lebih kompleks.

Yang saya curahkan dalam blog ini adalah berdasarjan pengalaman saya menempuh perjalanan yang sama, observasi terhadap perjalanan grappler lain, pengalaman mengajar grappling bertahun2, dan hal2 yang pernah diajarkan oleh guru2 saya.
Menurut saya sebagian besar grappler HARUS memulai perjalanannya dengan:

  1. fokus pada permainan bottom game 2 tahun pertama (bukan berarti tidak belajar top game & stand up grappling sama sekali)
  2. fokus pada permainan top game 2 tahun berikutnya (dengan tetap menyempurnakan bottom game yang sudah dimiliki dan belajar lebih banyak mengenai dasar2 stand up grappling)
  3. fokus pada permainan stand-up grappling 1 tahun pada tahun ke 5.

Sebelum saya jelaskan mengapa urutan perjalanannya sedemikian rupa, perkenankan saya menjelaskan definisi dari ketiga hal tersebut.

Bottom Game adalah segala jenis teknik/permainan grappling yang kita lakukan pada saat kita berada dibawah posisi tubuh lawan. Jadi topik2 yang akan anda pelajari jika ingin menguasai bottom game adalah: mount escapes, closed guard, open guard, half guard, side escapes, turtle position, & back mount escapes.

Top Game adalah segala jenis teknik/permainan grappling yang kita lakukan pada saat kita berada diatas posisi tubuh lawan. Contoh materi2 top game: mount control/attacks, opening closed guard, guard passing, half mount, side control, front head lock, side ride, back ride, back mount controls/attacks.

Stand-up Grappling adalah permainan grappling ketika kedua lawan masih berdiri diatas tanah. jadi hal2 yang dipelajari adalah:

  1. posisi2 kontrol dan gerakan2 dasar gulat berdiri seperti: collar tie, underhook, 2 on 1, head snap, penetration step, arm drag, duck under, pummeling, hand fighting, etc
  2. bantingan2 seperti: double leg takedown, single leg takedown, fireman's carry, hip throw, sacrifice throw, etc kuncian2 dari posisi berdiri seperti: wrist lock, elbow lock, arm bar, chokes, etc

Pertanyaannya mengapa fokus di bottom game terlebih dahulu? Keuntungannya: Menguatkan mental kita secara keseluruhan. Kita jadi belajar untuk berada di posisi yang relatif lebih buruk bila kita bermain bottom game. Menurut observasi saya, pihak yang biasa bermain di posisi bawah akan cenderung lebih 'relax' bila sedang bermain diatas karena mereka tidak terlalu takut untuk terkena reversal lawan. Sedangkan orang yang bottom gamenya kurang baik dan hanya berpaku terhadap top gamenya akan cenderung lebih tidak berasa aman walau sudah berada di posisi atas. Hasilnya biasanya permainan top game orang2 seperti ini cenderung lebih 'choppy' atau terputus2 gerakannya. Kerugiannya: dalam waktu 2 tahun pertama, cenderung tidak bisa melakukan submission dari posisi atas karena memang jam terbangnya masih kurang. Satu lagi kerugiannya adalah orang tersebut belum bisa melakukan stand-up grappling dengan baik (juga karena kurang jam terbang).

Mengapa tidak fokus terhadap permainan stand-up grappling terlebih dahulu? Karena apapun yang terjadi dari waktu berdiri sampai ke tanah hanyalah awalan, bukan akhiran. Perlu juga diingat bahwa membanting lawan hingga pingsan juga bukan merupakan tujuan submission grappling. Dari pengalaman pribadi saya, meluangkan waktu untuk fokus di stand up grappling di olah raga submission grappling lebih banyak kerugiannya daripada keuntungannya karena: cenderung lebih mudah cidera dan lebih memerlukan kondisi fisik yang prima. Tapi ini bukannya saya tidak belajar stand-up grappling, karena sebetulnya kegunaannya di olah raga lain seperti Mixed Martial Arts dan situasi bela diri sangat banyak.

Demikianlah kira2 gambaran besar perjalanan grappling yang bisa saya sarankan kepada para pembaca. Dan ingatlah, ini bukan satu2nya jalan yang anda harus lalui. Ini hanyalah salah satu pilihan.

Salam,

Martin Hartono

3 comments:

Anonymous said...

apakah seorang Fransino Tirta juga melewati 'proses' seperti ini pak...?

Universal Grappling said...

Selama Fransino Tirta bertanding dalam lingkup Indonesia, saya rasa dia belum perlu. Tapi bila dia grapplingnya di Amerika, saya cukup yakin dia harus belajar bottom game telebih dahulu.
Ini disebabkan karena orang2 Indonesia tidak banyak yang memiliki atribut fisik seperti Fransino. Tapi di Amerika, fisik sepertinya merupakan hal biasa.
Bila anda memiliki tubuh seperti Ade Rai juga anda tidak perlu belajar bottom game terlebih dahulu.

Hary Herbowo said...

pak
perkenalkan nama saya hary herbowo pelajar berumur 16th dari bandung.
pak saya tertarik akan artikel yang bapak tulis di blog ini, saya merupakan penggemar olahraga gulat dan saya sangat ingin belajar gulat tetapi di bandung ini saya tidak menemukan klub2 gulat di bandung???
apakah olahraga jujitsu ada kesamaan dengan olahraga gulat pak?
apakah di bandung ada klub jujitsu/gulat? jika anda mempunyai informasi tolong beritahu saya... sebelumnya terimakash atas perhatiannya.